Senin, 05 Juni 2023



Pada saat Berlin Timur dan Barat berselisih pada tahun 1950-an, kedua negara dipisahkan oleh sebuah tembok raksasa yang dibangun oleh pihak dari Berlin Timur, Jerman Timur yang disokong oleh Uni Soviet. Tembok Berlin didirikan pada tanggal 13 Agustus 1961 oleh pemerintahan Jerman Timur di bawah pimpinan Walter Ulbricht.

Kehidupan di kedua Berlin itu sangat jauh berbeda. Berlin Timur sangat miskin dan ketinggalan, sedangkan Berlin Barat makmur dan kaya. Kehidupan Berlin Barat yang demikian maju, rupanya menimbulkan iri hati mendalam dan kebencian penduduk Berlin Timur. Ada perbedaan jurang kesejahteraan yang sangat jomplang, bak bumi dengan langit.

Suatu hari warga Berlin Timur mengumpulkan tumpukan sampah, lalu dengan sengaja dibuang ke Berlin Barat dengan cara melemparkannya melewati tembok setinggi 3 meter berkawat duri yang menjadi pemisah kedua kota kembar itu. Hal itu sengaja mereka lakukan juga dimaksudkan sebagai upaya provokasi untuk memancing kemarahan warga Berlin Barat. Dengan cara ‘sederhana’ itu, mereka ingin memantik keributan guna memperuncing konflik Blok Timur Uni Soviet cs dengan blok Barat Amerika cs.

Tapi, penduduk Berlin Barat ternyata tidak marah walaupun pada awalnya kaget melihat sampah-sampah busuk itu bertebaran di dekat tembok wilayah mereka. Reaksi warga Berlin Barat sungguh di luar dugaan pihak Berlin Timur. Warga Berlin Barat tidak membalas dengan melakukan hal yang sama (melempar balik sampah-sampah itu ke Berlin Timur). Mereka justru mengumpulkan sejumlah makanan yang lezat lalu dilemparkan balik ke Berlin Timur dengan sebuah tulisan: “Terima kasih atas pemberiannya. Kami hanya bisa memberi apa yang kami miliki. Semoga bisa bermanfaat bagi kalian, saudara-saudaraku sebangsa.”

Akibatnya, sungguh luar biasa! Penduduk Berlin Timur akhirnya merasa sangat malu karena setelah mereka melempari sampah ke seberang tembok, malah dikembalikan dalam bentuk makanan serta masih menganggap mereka saudara sebangsa.

Semenjak saat itu, tak ada lagi sampah dan kotoran yang dibuang warga Berlin Timur ke Berlin Barat. Mereka takluk oleh kebaikan dan kebajikan warga Berlin Barat. Tembok Berlin akhirnya diruntuhkan pada tanggal 9 November 1989.

Kebencian tidak akan berakhir apabila dibalas dengan kebencian; hanya akan menimbulkan lingkaran setan tiada ujung. Kebencian akan berakhir jika dibalas dengan cinta kasih.



Rabu, 17 Mei 2023


Bunga dikenal sebagai simbol keindahan dari setiap tanaman hingga tak jarang pula para filsuf atau pemikir kritis mampu menemukan berbagai macam makna tersembunyi tentang kehidupan tanaman yang dapat kita pelajari. Salah satunya adalah bunga teratai. Tanaman dengan daun hijau yang melebar dan mengapung ini sering ditemukan di kolam, rawa, atau danau. Air yang dijadikan bunga teratai sebagai tempat hidup memang kotor, namun hal itu ternyata tidak mempengaruhinya untuk menunjukkan keunikan dan bunganya yang elok. Berikut adalah 5 filosofi unik dari bunga teratai.

1. Percaya bahwa berbeda dengan yang lain bukan penghalang untuk menjadi yang terbaik.

Tidak seperti tanaman lain pada umumnya, teratai tumbuh di lingkungan yang berbeda seperti air keruh dan berbau kurang sedap. Tapi teratai berusaha menutupinya dengan daun yang lebar dan bunganya yang elok hingga yang melihatnya bisa lebih fokus pada keindahannya, bukan lingkungan sekitarnya. Begitu juga kita, lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar yang berbeda serta dipandang rendah oleh orang lain karena dianggap sulit menggapai kesuksesan bukanlah penghalang untuk mencapai cita-cita, bahkan kita bisa mengharumkan lingkungan hidup kita dengan keberhasilan dan kebaikan yang telah kita perjuangkan.

2. Sekalipun berada di lingkungan kotor, teratai tetap bersih dan menunjukkan keindahannya.

Air dan lumpur sangat dibutuhkan teratai untuk bertahan hidup. Meskipun lingkungannya bisa dibilang kotor dan berbau tak sedap, tapi keadaan itu tak menghalangi dirinya untuk menunjukkan keindahan bunganya dan terjaga untuk tetap bersih. Hal ini menggambarkan bahwa manusia sejatinya memang tetap membutuhkan satu sama lain, meski pada orang yang kurang baik sekalipun. Tapi, bukan berarti kamu harus mengikuti dan meniru kejelekan yang orang sekitarnya biasa lakukan.

3. Semakin banyak hinaan dan ocehan orang lain kepada kita, semakin banyak peluang kita untuk sukses.

Teratai juga mempunyai ciri khas yang membedakan dari bunga lainnya, yaitu semakin kotor lingkungan tempat bunga teratai hidup, maka semakin tinggi kualitas bunga yang tumbuh. Secara tidak langsung, teratai mengajari kita untuk menjadikan hinaan dan respon negatif orang lain tentang kita sebagai motivasi dan alasan untuk pantang menyerah menggapai mimpi, bukan justru menjadikannya beban hingga bikin kita minder dan putus asa.

4. Berbuat baik tanpa mengharap balasan akan mendapat imbalan yang lebih indah.

Teratai banyak memberi manfaat pada makhluk lain, misalnya melindungi ikan dari teriknya matahari, menjadikan daunnya untuk tempat serangga yang hinggap serta katak untuk melompat, dan sebagainya. Padahal yang ia bisa lihat sepanjang hari hanyalah tempat hidup yang kotor. Karena perbuatannya yang selalu memberi bantuan, maka memiliki bunga yang indah dan dijadikan sebagai bunga yang sangat berharga oleh sekelompok manusia adalah bentuk imbalan bagi teratai yang menakjubkan.

5. Hidupnya yang sangat singkat mengingatkan bahwa hidup kita di dunia hanya sesaat.

Bunganya memang elok, sayangnya teratai mekar dalam waktu yang sangat singkat. Ada yang malam mekar pagi harinya sudah layu loh, namun ada juga yang mampu bertahan selama berhari-hari baru kelopaknya mulai lepas satu persatu. Pada hakikatnya, manusia juga hidup di dunia dalam waktu yang singkat. Semakin kita memanfaatkan waktu hidup kita sebaik mungkin, maka waktu kita untuk hidup di dunia terasa semakin cepat dan singkat.

Itulah beberapa makna filosofi dari bunga teratai yang dapat kita renungi bersama. Meskipun hidupnya singkat dan tinggal di lingkungan yang kotor, tidak menyurutkan bunga teratai untuk memancarkan sinar keindahannya. Bisakah kita juga melakukannya?


Senin, 20 Maret 2023

Alkisah, di sebuah hutan, terdapat sebuah bunga anggrek yang tumbuhnya menempel pada pangkal batang sebuah pohon besar. Anggrek sangat nyaman bersama sang pohon karena selain bisa mendapat makanan yang cukup, ia juga terlindung dari teriknya sinar matahari dan derasnya air hujan yang mengguyur.

Namun, suatu kali, bencana besar datang. Angin bertiup kencang saat itu, disertai hujan sangat lebat. Tiba-tiba petir menyambar... blaaarr!!! dengan kerasnya, tepat di di pohon besar tempat anggrek bernaung. Batang yang tadinya besar dan kokoh, kini patah beberapa bagian. Pohon yang tadinya jadi rumah si anggrek, telah hancur, hampir berantakan.

Anggrek menangis sejadi-jadinya, ketakutan akan masa depannya. “Pohon… kamu selama ini yang melindungi aku dari panas dan hujan. Kenapa kamu jadi begini? Kamu juga baik mengizinkan aku mengambil sebagian makanan dari batangmu. Sekarang kamu sendiri hanya tersisa beberapa daun hijau di sebagian sisa batangmu. Siapa lagi yang akan melindungiku?”

Pohon yang tersisa, melihat anggrek terus menangis, menyapa sahabatnya itu. “Wahai anggrek. Jangan menangis. Aku pun mengalami kejadian yang sangat menyulitkan. Tapi, aku bersyukur bisa tetap hidup meski hanya dengan sedikit sisa daun di batangku ini. Aku yakin, dengan sisa ini, aku akan tetap bisa kembali tumbuh, meski tak sesempurna dulu lagi. Begitu juga kamu. Lihatlah, kilau mentari pagi yang kini langsung mengenaimu. Kamu tampak semakin indah, ditambah embun yang menempel di tubuhmu. Panas mentari dan hujan yang langsung mengenaimu, pasti akan membuatmu semakin subur, cantik dan berbunga lebih banyak. Tentunya akan makin banyak yang mengagumi keindahanmu.”

Anggrek tersentak dengan ucapan pohon sahabatnya itu. Ia kini sadar. Ujian semalam ternyata malah membuka hal lain yang tak pernah terpikirkan selama ini. Anggrek yang indah, ternyata jauh lebih indah saat terkena pancaran mentari langsung. Air yang mengenainya langsung, juga membuat anggrek tumbuh lebih subur.

Sama dengan kita yang sering terlena di zona nyaman, kadang tidak lagi merasa harus belajar dan memperbaiki diri. Makin nyaman seseorang, ia tak mau lagi beranjak pergi. Padahal, di luar sana, kadang tersedia peluang yang jauh lebih indah, lebih menyenangkan, lebih menghasilkan, banyak yang masih bisa digali. Hal itulah yang kadang-kadang membuat seseorang menjadi berhenti, melambat, dan malah akhirnya kemudian terlibas oleh kemajuan zaman atau perubahan yang terjadi.

Peristiwa yang disebut musibah atau bencana sering diperlukan hadir untuk mengingatkan kita agar mawas diri dan mulai belajar lagi. Pada saat awal kejadian, sangat wajar kita mungkin “menangis” seperti sang anggrek. Namun perlu kita yakini, bahwa itu semua datang untuk membawa kita jadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Mari, terus bersiap diri. Evaluasi setiap hari, lakukan pembelajaran tiada henti. Tidak takut ancaman dan cobaan yang bisa datang setiap saat. Sebab sering kali di sanalah pertumbuhan mental sedang terjadi untuk menyongsong sukses yang akan kita raih.

Sabtu, 18 Maret 2023

Seorang kakek sedang berjalan-jalan sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran pedesaan. Mereka menemukan seekor kura-kura. Anak itu mengambilnya dan mengamat-amatinya.

Kura-kura itu segera menarik kakinya dan kepalanya masuk di bawah tempurungnya. Si anak mencoba membukanya secara paksa.

“Cara demikian tidak pernah akan berhasil, Nak!” kata kakek, “aku akan mencoba mengajarimu.”

Mereka pulang. Sang kakek meletakkan kura-kura di dekat perapian. Beberapa menit kemudian, kura-kura itu mengeluarkan kakinya dan kepalanya sedikit demi sedikit. Ia mulai merangkak bergerak mendekati si anak.

“Lihatlah sekarang kura-kura itu mengeluarkan kepala dan kakinya,” kata kakek, “membuka paksa cangkangnya tidak akan berhasil, malah akan membuatnya takut. Berilah kehangatan dan kelembutan, ia akan menanggapinya.”

Kakek itu lalu melanjutkan. “Begitu juga dalam hidup ini, Nak. Janganlah mencoba memaksakan sesuatu pada orang lain, tapi ajaklah dengan cara memberikan mereka sebuah perhatian, kepedulian dan keramahan.”


AD BANNER

BTemplates.com

Kategori

AD BANNER

Aku Papua

Aku Papua

Izaak S Kijne

Izaak S Kijne

Firman Tuhan


"Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohoni, kamu mengucap syurkur kepada Allah di dalam hatimu"



" KOLOSE 3:16"


Post Top Ad

Your Ad Spot

Sponsor

test
Responsive Ads Here

Pengikut

Popular Posts