Senin, 27 Desember 2021

Pagi ini, sebuah pesan masuk di WhatsApp ponsel Android milikku pesan tanpa nama pengirim. Siapakah yang mengirim pesan itu? Dengan segera aku membuka Pesan WA misterius itu. Kemudian aku membacanya dengan perlahan.

Nabire, 27 Desember 2021

“Dear Jack Amoghy,

Salam Sejahtera. Hai, apa kabarmu Amo? Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Kamu pasti bertanya-tanya siapa aku? Nanti juga kamu akan tahu siapa aku, Amo. Oh ya, happy birthday, Amo. Semoga kamu panjang umur, sehat selalu, dan dapat meraih cita dan cintamu. Jumat besok temui aku di taman kota dekat tugu roket. Ku tunggu kamu jam 10 malam. Semoga kamu datang ya. Dan kamu akan tahu siapa aku nanti. Okey, cukup sampai di sini pesanku. Sampai jumpa jumat besok.

Damai Natal Beserta Kita.

From

Your bestfriend”

FP👉🏿 "Tanpa tuntunan Tuhan, aku tak berdaya. Semua kenangan manis maupun pahit ditahun 2021 ini merupakan pengalaman yang berharga dalam hidupku untuk memperbaharuinya dan memulainya di Tahun yang Baru 2022. Teristimewa di hari ini adalah hari yang terindah dalam hidupku, karena Tuhan masih mengijinkan aku mengarungi bahtera kehidupan."

🙏🏿Terimakasih Tuhan Yesus Untuk Semuanya🙏🏿


Rabu, 08 Desember 2021

Saat Susi Pudjiastuti menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, muncullah banyak komentar, "Kalau tanpa sekolah saja bisa jadi menteri, mengapa harus capek-capek sekolah dan mengeluarkan biaya besar untuk kuliah?" Lebih lagi, di banyak seminar kewirausahaan, ada banyak pembicara yang menceritakan banyaknya orang yang tidak mengecap sekolah tinggi tapi bisa sukses. Demikian juga orang-orang terkaya di dunia seperti Steve Jobs dan Bill Gates kerap kali disebut-sebut sebagai mahasiswa drop out tapi sangat sukses. Jadi, buat apa sekolah? Apalagi jika kita tahu bahwa arahnya akan menjadi wirausaha yang mana tidak perlu gelar dan ijazah, dan bukan jadi karyawan, buat apa capek-capek sekolah?

Terus terang,  Minimal harus S1, kalau bisa S2 lebih baik. Mengapa? Menurut saya, sekolah tidak semata-mata soal gelar dan ijazah. Sekolah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. Sekolah mengajarkan tentang disiplin, baik disiplin waktu maupun disiplin dalam peraturan. Sekolah mengajarkan untuk sabar saat digembleng, digembleng guru yang galak, guru yang membosankan, guru yang penuh luka batin, tapi ada juga guru yang benar-benar guru. Sekolah mengajarkan untuk membangun hubungan, dengan teman, dengan guru, dan dengan banyak orang. Sekolah mengajarkan tentang kepemimpinan. Sekolah mengajarkan tentang manajemen, mengatur waktu, mempersiapkan ini itu. Sekolah mengajarkan tentang strategi, bagaimana bisa berkompetisi dengan sehat. Dan masih ada banyak lagi yang diajarkan sekolah, yang sulit didapat di luar bangku sekolah.

Benar, sekolah tinggi bukan segala-galanya. Benar bahwa gelar akademis bukan jaminan sukses. Walau demikian, jika ada kesempatan untuk sekolah. gunakan kesempatan itu sebaik-baiknya. Kita tidak akan pernah rugi karena sekolah, asal sekolah yang benar-benar sekolah, bukan asal lulus saja. Mengutip kata firman Tuhan, "Perolehlah hikmat. perolehlah pengertian." (Amsal ay. 5).

Memang sekolah bukan segala-galanya, tapi sekolah mengajarkan banyak hal dalam kehidupan.

 


AD BANNER

BTemplates.com

Kategori

AD BANNER

Aku Papua

Aku Papua

Izaak S Kijne

Izaak S Kijne

Firman Tuhan


"Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohoni, kamu mengucap syurkur kepada Allah di dalam hatimu"



" KOLOSE 3:16"


Post Top Ad

Your Ad Spot

Sponsor

test
Responsive Ads Here

Pengikut

Popular Posts