Minggu, 30 Oktober 2022

Hari ini terukir sejarah baru dalam sejarah gereja Katolik Papua.  Setelah Gereja Katolik masuk di tanah Papua pada 22 Mei 1894 (128 tahun), untuk pertama kalinya Uskup Orang Asli Papua, P. Dr. Yanuarius You MA, diumumkan oleh Tahta Suci Vatikan melalui Uskup Jayapura  sebagai Uskup baru Jayapura. Ia akan menggantikan Uskup Leo Laba Ladjar OFM yang telah memasuki usia pensiun sebagai Uskup. 

Terpilih Uskup Orang Papua merupakan doa dan harapan umat Katolik bahkan dedominasi Gereja di tanah Papua selama ini. Karena itu ketika diumumkannya Pastor Yanuarius You sebagai Uskup Jayapura oleh Bapa Uskup Leo Laba Ladjar OFM pada 29 Oktober sekitar pukul 19.00 waktu Papua, secara spontan umat Katolik Keuskupan Jayapura sontak teriak histeris disertai tangis haru. Banyak dari mereka terlontar kata-kata seperti, _Puji Tuhan, Terima Kasih Tuhan, Bunda Maria Terima Kasih, Terpujilah Tuhan dan seteruskan._ 

Ucapan selamat Kepada Uskup Baru banyak terbaca di media sosial. Uskup Terpilih ini bukan sembarang orang melainkan ia merupakan salah satu pastor senior yang lama hidup ditengah umat dipedalaman Papua hingga di paroki kota. Ia benar-benar pastor lapangan yang kaya dengan pelangalaman Pastoral. 

Setelah lama dilapangan sebagai pastor Paroki, pada 10 tahun belakangan ini, ia mulai focus dengan studi kemudian menjadi ketua Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Fajar Timur (STFT FT). Ia melanjutkan jabatan sebelumnya yang telah ditinggalkan oleh P. Dr. Neles Tebay pada 2019.

Banyak pihak banyak di Papua dan Indonesia bertanya siapa sesungguhnya Uksup terpilih Keuskupan Jayapura, Mgr. Yanuarius You Pr? 

 *Bibiografi Uskup Terpilih Keuskupan Jayapura* 

Berikut ini kami rangkumkan Bibiografi singkatnya.

Yanuarius You dilahirkan di Uwebutu Paniai pada 1 Januari 1969, anak kedua dari enam bersaudara dari pasangan Lukas You dan Rosalina Tatogo. Ia menempuh pendidikan formal SD YPPK St. Don Bosco Uwebutu, SMP YPPK St. Fransiskus Assisi Epouto, SPG Taruan Bakti Waena, Sekolah Tinggi Teologi Katolik (STTK) (sekarang Sekolah Tinggi Filsafat Teologi-STFT) Fajar Timur, Program Magister Universitas Gadjah Mada, dan Program Pascasarjana Doktor Ilmu Sosial Universitas Cenderawasih.

Yanuarius You pernah bekerja sebagai pelayan umat di Paroki Kristus Sahabat Kita di Nabire. Ia menjadi figur guru di SMA Adiluhur Nabire selama tiga tahun dan Bapak Perintis Asrama Taruna Karsa Nabire. Ia berkarya di Paroki Sta. Maria Bintang Laut Kokonau (1983), Paroki Kristus Sahabat Kita Nabire (1987-1990), Tahun Rohani Pondok Emaus Tateli Manado (1986/1987), dan menjalani masa diakonat di Paroki Kristus Sahabat Kita Nabire (1990-1991). 

Pada 16 Juni 1991, ia ditahbis menjadi pastor dengan tugas pertama sebagai Pastor Paroki Kristus Terang Dunia, Jiwika Kurulu Wamena sampai 1998. Ia menjadi Pastor Paroki St Wilbrodus Arso Keerom di perbatasan Indonesia dan Papua Newguinea serta menjadi Pastor Dekan (1998-2002). Ia mendapat tugas pelayan untuk melayani umat sebagai pastor Paroki di Katedral Kristus Raja dan Vikarius Jendral (Vikjen) di Keuskupan Jayapura (2002-2007).

Menapaki usia kepala empat ia menempuh pendidikan magister di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada selama dua tahun (2008-2010) dengan tesis berjudul "Efektifitas Pendidikan Seksualitas untuk Peningkatan Kontrol Diri atas Perilaku Seksual Bagi Remaja Seminari". Selama dua tahun itu pula, banyak pendidikan ekstra ia tempuh, yaitu: pelatihan jurnalistik oleh Lembaga Pelatihan Jurnalistik Bernas (LPJB), Pendidikan Seksualitas Remaja, kursus teknik pendampingan konseling, psikospiritual, aneka terapi psikologis, psikotes, dan statistik. 

Tidak cukup magister, ia menempuh pendidikan pada Program Pascasarjana Doktor Ilmu Sosial Universitas Cenderawasih Jayapura (2015-2018) dengan disertasi berjudul “Laki-Laki Hubula dalam Perspektif Gender pada Masa Dulu dan Kini di Lembah Balim Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua."

Jabatan terakhir Sang Uskup terpilih, Dr. Drs. Yanuarius You, MA. adalah dosen Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur dan Sekolah Tinggi Pastoral Katektik (STPK) Yohanes Rasul Waena, pembina para calon imam Keuskupan Jayapura, dan sejak 2015 hingga 16 September 2019 menjadi Ketua Yayasan STTK Papua. Tugas terkini sejak September diangkat sebagai Ketua STFT Fajar Timur Abepura Papua.

Dengan semua perasaan haru dan syukur saya menyampaikan Selamat kepada Ninopase Kain Kok,  Yanuarius You Pr yang diangkap sebagai Uskup Keuskupan Jayapura. Setiap Orang Yang mengetuk Pintu dengan Setia Pintu Keselamatan akan dibukakan bagi mereka. Kini pintu itu telah terbuka bagi orang percaya, Waaaaaa Elalin Mage.🙏🏿

Markus Haluk
Tokoh Umat Katolik Papua
#copas

Sabtu, 15 Oktober 2022

Oscar Wilde (16 Oktober 1854 – 30 November 1900) adalah seorang novelis, dramawan, penyair, dan cerpenis asal Irlandia. Dikenal dengan selera humornya yang cerdas, ia merupakan salah satu penulis drama yang paling sukses pada akhir Era Victoria di London.

Di puncak ketenaran dan kesuksesannya, dengan karya drama The Importance of Being Earnest (1895) yang masih dimainkan di London, Oscaar dituduh dan dimasukkan penjara selama dua tahun atas kasus keterlibatan pencemaran nama baik dan ketidaksenonohan. Di penjara ia menulis De Profundis (ditulis pada tahun 1897 dan diterbitkan pada tahun 1905), sebuah surat panjang yang membahas perjalanan spiritualnya sebagai tahanan.

Setelah Oscar dibebaskan, ia meninggalkan Prancis segera, tidak pernah kembali ke Irlandia atau Inggris. Di sana ia menulis karya terakhirnya, The Ballad of Reading Gaol (1898), sebuah puisi panjang memperingati irama keras kehidupan penjara.

Oscar pernah mengatakan sebuah kalimat yang sangat baik untuk kita renungkan. Ia berkata, "Cara terbaik untuk menghargai pekerjaan kita adalah dengan membayangkan bagaimana diri kita tanpa pekerjaan itu."

Pernyataan ini sesungguhnya masih sangat relevan hingga hari ini. Bukankah sering sekali kita melihat orang-orang yang tadinya bersungut-sungut dalam pekerjaannya, tetapi ketika mereka keluar dari sana mereka lalu menyesal?

Mengharapkan sesuatu yang lebih baik adalah wajar, tetapi kemudian kita lupa mensyukuri apa yang ada. Kita lupa bahwa hidup ini adalah anugerah, dan apa yang kita miliki saat ini itu pun anegerah yang indah dari Allah. Kenapa begitu sulitnya kita mensyukuri apa yang ada saat ini?

Tuhan tetap menyertai kita dalam segala hal. Tidak ada yang harus kita takutkan. Yang harus kita lakukan adalah tetap mengucap syukur dalam segala keadaan yang kita alami. Daripada mengeluh, lebih baik jika kita mulai menghargai apa pun yang ada pada kita saat ini, termasuk pekerjaan kita. Bersungguh sungguhlah di dalamnya, lalu lihat bagaimana Tuhan mampu melipatgandakan semua itu.

"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18)


AD BANNER

BTemplates.com

Kategori

AD BANNER

Aku Papua

Aku Papua

Izaak S Kijne

Izaak S Kijne

Firman Tuhan


"Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohoni, kamu mengucap syurkur kepada Allah di dalam hatimu"



" KOLOSE 3:16"


Post Top Ad

Your Ad Spot

Sponsor

test
Responsive Ads Here

Pengikut

Popular Posts