Jumat, 05 Maret 2021

Hijau ialah warnaku. Emas perak berharga itulah kulit kulitku. Sungai sungai itulah nadiku, di sana aku hidup, di sana aku mengalir, di sana aku memberikan apa yang ada pada diriku. Aku berada di tengah tengah di antara saudara saudaraku. Di Papua aku terlahir. Terlahir sebagai seorang yang penuh kekayaan. Aku sumbangkan kulit kulitku untukmu, aku alirkan hasil dariku kepadamu. Terutama mereka yang ada di bagian barat. Karena aku tahu mereka perlu banyak hasil daripada diriku. Aku hanyalah hutan hijau nan rimba. Aku hamparan tanah luas yang terjarah. Aku adalah rumah besar bagi flora dan fauna dunia. Aku adalah tempat kecantikan alam berada. Akulah Papua.

Aku sumbangkan oksigen untukmu dan juga dunia melalui rimbaku. Di dalamku tidak ada gunung api seperti yang ada pada mereka yang di barat. Sehingga aku menjadi pulau yang cukup aman untuk dihuni. Sangat berpotensi tinggi untuk menciptakan kesejahteraan bagi pendudukku. Ya, pontensi yang tinggi namun tidak tercapaikan.

Aku adalah sedih, aku adalah rasa, aku adalah peduli dengan apa yang aku rasakan. Terus menyeru dan serulah kami dari timur hingga tak-tak bosan, hingga mereka tak berikan apa yang pantas bagiku. Meratap sedih aku kepadamu wahai si timur, Nusantara tak akan menjadi Nusantara jikalau tiada Papua, namun apa yang diberikan Nusantara kepadaku hingga saat ini.?

Jangan kalian lupakan aku, akulah Papua yang paling timur tempat matahari terbit, salah satu daerah yang paling luas di bumi ini. Aku adalah Papua punya banyak potensi, banyak, sangat banyak. Akulah sang mutiara hitam dari timur, aku adalah lumbung emas Dunia. Pesonaku tidak terbatas gunung-gunung, lembah-lembah dan laut-laut sahaja, namun berikut juga isinya.

Aku berada paling jauh dari ibu Nusantara, sehingga aku pun berharap bisa menikmati apa yang kalian nikmati di arah tengah dan barat, aku ingin seperti kalian namun hanya sebatas kata. Aku sunggu bangga dengan Papua.

Kini rimbaku telah berkurang. Berganti dengan lahan-lahan sawit  nan curam. Dan itulah alasan orang-orang rakus itu membuat kawah-kawahnya di badanku. Kini aku renta, kini aku rapuh. Setelah dicabut rimba itu daripada badanku, maka runtuhlah kulitku karena tak ada yang mengikatnya.

Aku yang sekarang adalah aku yang luka, aku yang sakit dan aku yang tergerus. Terus tergerus, diberangus. Namun tidaklah mengapa, semua dariku adalah untuk Papuaku. Supaya tercapai citanya, supaya tercapai mimpinya yang kuharap bukanlah mimpi yang semu dan bias akibat tekanan dunia. Aku berteriak lantang bersama Rimbaku, di garda tengah aku bersuara. Menyuarakan lantang senandung Shimpony Rimba. Berharap kalian membalas sedikit dari apa yang aku berikan. Janganlah terpaku dengan sisi kalian, lihatlah kami yang ada di timur. Kami inilah penyumbang terbesar bagimu. Wahai Papuaku, benar katamu aku adalah kaya, aku adalah surga, namun surga yang seram.

πŸ‡¨πŸ‡ΊπŸ‡¨πŸ‡ΊπŸ‡¨πŸ‡ΊπŸ‡¨πŸ‡ΊπŸ‡¨πŸ‡ΊπŸ‡¨πŸ‡ΊπŸ‡¨πŸ‡ΊπŸ‡¨πŸ‡ΊπŸ‡¨πŸ‡Ί


AD BANNER

BTemplates.com

Kategori

AD BANNER

Aku Papua

Aku Papua

Izaak S Kijne

Izaak S Kijne

Firman Tuhan


"Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohoni, kamu mengucap syurkur kepada Allah di dalam hatimu"



" KOLOSE 3:16"


Post Top Ad

Your Ad Spot

Sponsor

test
Responsive Ads Here

Pengikut

Popular Posts